## Kontroversi Julie Chaniago: Hinaan terhadap Islam dan Tokoh Agama Picu Kecaman Publik
Nama Julie Chaniago belakangan menjadi sorotan tajam di media sosial dan memicu gelombang kecaman dari publik. Ia dituduh melakukan penistaan agama Islam melalui serangkaian video yang beredar luas di berbagai platform, seperti Twitter dan YouTube. Konten-konten tersebut menampilkan pernyataan-pernyataan yang dianggap menghina simbol-simbol keagamaan, tokoh agama, bahkan Nabi Muhammad SAW dan istrinya, Aisyah.
Salah satu video yang viral, yang diunggah oleh akun Twitter @Hilmi28, memperlihatkan Julie Chaniago mengucapkan pernyataan yang dianggap menghina Ka’bah. Dengan nada sinis, ia mempertanyakan fungsi gambar Ka’bah yang tercetak pada sajadah, yang disebutnya sebagai “karpet.” “Ini gambarnya Ka’bah. Tujuannya apa? Untuk kita ciumin gitu? Aneh kan? Pernahkah kalian berpikir begitu? Bagaimana kalau gambar karpet ini gambar seksi Julie? Gimana menurut kalian?” demikian perkataannya yang kemudian memantik kemarahan banyak netizen.
Kontroversi semakin meluas setelah beredar video lain di Twitter (@JamanSulit) yang menunjukkan Julie Chaniago menghina Ustaz Arifin Ilham. Dalam video tersebut, ia melontarkan pernyataan yang menyudutkan ketiga istri Ustaz Arifin Ilham dengan menyebut mereka hanya bermodalkan “se*ngkangan”. “Yang dipoligami itu rata-rata wanita enggak berpendidikan. Wanita-wanita susah. Gayanya sampai enggak pakai adat Indonesia. Siapa itu? Arifin Ilham? Pamerin istri tiganya. Apa pendidikan istri-istrinya itu? Enggak ada itu. Modal se*ngkangan semua mereka,” ujarnya. Pernyataan ini dinilai sangat kasar, tidak berempati, dan melukai perasaan banyak orang.
Puncaknya, Julie Chaniago juga diduga menghina Nabi Muhammad SAW dan pernikahan beliau dengan Aisyah. Video yang diunggah oleh akun @arjigedong menampilkan pernyataan kontroversial yang menyoroti usia Aisyah saat menikah dengan Nabi Muhammad SAW. “Itu kenapa Allah memberikan bocah [Aisyah] menikmati pria dewasa? Karena Allah-nya ya Muhammad. Itu hanya cerita Muhammad aja. Masak anak-anak dikawinin,” katanya. Pernyataan ini dianggap sebagai penistaan agama yang sangat serius dan tidak dapat ditoleransi.
Reaksi keras datang dari berbagai kalangan, termasuk tokoh agama. Ustaz Yusuf Mansur, misalnya, melalui akun Instagramnya (@yusufmansurnew), mengecam keras tindakan Julie Chaniago dan mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan hukum. “Semoga segera diambil tindakan oleh pemerintah & kepolisian. Untuk menjaga juga ketenangan dan ketentraman,” tulis Ustaz Yusuf Mansur. Ia juga menghimbau agar masyarakat menahan diri untuk tidak menghina, meledek, atau mencaci Allah SWT dan para Nabi-Nya, karena hal tersebut sangat sensitif dan dapat merusak kerukunan umat beragama.
Ironisnya, dalam sebuah video di kanal YouTube miliknya (tahun 2015), Julie Chaniago mengaku berasal dari Indonesia, dengan ayah berdarah Padang dan ibu dari Bandung. Ia bahkan menyatakan bahwa dirinya pernah membangun musala dan membantu keluarganya beribadah haji. “Saya bantu adik-adik saya dan bantu orangtua saya ke tanah suci, saya bawa mereka ke Amerika dan Kanada, saya juga membuat mushola. Jadi banyak hal yang telah saya lakukan untuk yang lain,” katanya. Pernyataan ini semakin memperkuat kecaman publik, karena tindakannya dianggap sangat kontras dengan latar belakang dan pengakuannya sendiri.
Kasus Julie Chaniago ini menjadi pengingat penting akan perlunya bijak dalam menggunakan media sosial dan menghormati keyakinan orang lain. Pernyataan-pernyataan yang bersifat menghina dan menyinggung SARA dapat berdampak luas dan merusak kerukunan sosial. Pihak berwajib diharapkan untuk segera menindak tegas kasus ini agar memberikan efek jera dan menjaga keharmonisan masyarakat Indonesia.
**Kata Kunci:** Julie Chaniago, penistaan agama, kontroversi, hujatan, Islam, Nabi Muhammad, Ustaz Arifin Ilham, Yusuf Mansur, media sosial, viral, hukum, SARA, toleransi beragama.