Posted in

Inspirasi Perjalanan Seorang Maba Unismuh, Semangat Kuliah di Usia 60-an – Berita Universitas Muhammadiyah Makassar

## Mulyoto, Mahasiswa Usia 60 Tahun di Unismuh Makassar: Semangat Belajar Tak Pernah Padam

**Makassar, Sulawesi Selatan –** Di tengah hiruk pikuk aktivitas kampus Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh), hadir sosok inspiratif yang menyita perhatian. Mulyoto, seorang mahasiswa senior berusia lebih dari 60 tahun, membuktikan bahwa semangat belajar tak mengenal usia. Dengan langkah kaki yang tegap dan hati yang penuh semangat, ia menjalani perkuliahan di Fakultas Agama Islam (FAI) Unismuh Makassar, khususnya Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), menginspirasi civitas akademika dan menjadi bukti nyata bahwa pendidikan adalah perjalanan seumur hidup.

Bukan sekadar mahasiswa baru yang duduk manis di bangku kuliah, Mulyoto adalah seorang tokoh masyarakat yang aktif dan berpengalaman. Sehari-hari, ia dikenal sebagai penceramah agama yang rutin mengisi mimbar di berbagai masjid dan majelis taklim di Makassar. Keahliannya dalam menyampaikan ceramah (tausiyah) dan memimpin pengajian telah membawanya ke berbagai penjuru, memperluas wawasan dan pengalamannya. Namun, keinginannya untuk terus menggali dan memperdalam ilmu agama Islam mendorongnya untuk kembali mengenyam pendidikan formal di Unismuh.

“Saya sering mengisi khotbah Jumat, diundang untuk memberikan tausiyah, dan memimpin pengajian. Hal ini membuat saya merasa perlu untuk terus menambah ilmu pengetahuan agama Islam,” ungkap Mulyoto saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp pada Jumat, 22 September 2023. Baginya, mendapatkan ilmu agama adalah sebuah ibadah dan amalan jariyah yang manfaatnya akan terus mengalir.

Kehadiran Mulyoto di kampus Unismuh disambut hangat oleh teman-temannya seangkatan. Mereka merasa terinspirasi oleh semangat dan dedikasi Mulyoto dalam menuntut ilmu di usia senjanya. Atmosfer perkuliahan yang kondusif dan pendekatan dosen-dosen yang humanis turut memberikan dukungan dan kenyamanan baginya selama belajar. Tidak hanya ilmu agama Islam yang ia serap, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam yang diajarkan di Unismuh.

Sebelum memutuskan untuk kembali ke bangku kuliah, Mulyoto telah menapaki beragam pengalaman hidup. Ia pernah berjuang dalam membina anak-anak remaja agar terhindar dari pengaruh negatif, seperti penyalahgunaan alkohol. Latar belakangnya sebagai anggota kepolisian, dengan berbagai posisi yang pernah diembannya termasuk sebagai Kapolsek, memberikannya wawasan dan pengalaman hidup yang kaya. Namun, hasratnya untuk terus belajar dan mengabdi mendorongnya untuk kembali menuntut ilmu di Unismuh Makassar.

Lahir di Sragen pada 8 September 1962, Mulyoto adalah suami dari Rugayati dan ayah dari tiga anak: Muh. Ma’sum (mahasiswa S1), Siti Wahyuni (mahasiswa S2 di Australia), dan Syianto Tri Putra Alam Mulyoto (anggota Polri). Keberhasilannya dalam membimbing anak-anaknya menjadi pribadi yang berprestasi merupakan bukti nyata dedikasinya sebagai orang tua. Bahkan sebelum anak-anaknya masuk sekolah formal, Mulyoto telah mengajarkan mereka membaca, sehingga mereka tumbuh menjadi pelajar yang cemerlang. Lebih dari itu, ia juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan pengabdian kepada negara dalam diri anak-anaknya.

Kisah inspiratif Mulyoto menjadi bukti nyata bahwa belajar adalah proses yang berkelanjutan dan tidak mengenal batasan usia. Semangatnya yang membara menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menuntut ilmu dan berkembang, sekaligus membuktikan bahwa pendidikan adalah kunci menuju masa depan yang lebih cerah, di usia muda maupun senja. Kisah hidupnya layak menjadi teladan bagi generasi muda yang terkadang mudah merasa jenuh dan kehilangan semangat dalam menuntut ilmu.

**(Keywords: Unismuh Makassar, Mulyoto, Mahasiswa Senior, Inspirasi, Pendidikan, Agama Islam, Motivasi Belajar, Kehidupan Kampus, Tokoh Inspiratif, Sukses di Usia Senja)**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *